Memahami Penyakit TB Resisten Obat dan Pencegahannya - Kesehatan itu mahal harganya. Ya benar, semua orang tentu tidak menginginkan adanya penyakit yang menyerang tubuh mereka. Belum lagi penyakit yang sulit disembuhkan, dan juga pengobatan yang mahal harganya. Kali ini saya ingin membahas salah satu penyakit menular yang berbahaya bernama Tuberkulosis Resisten Obat.
Apa itu Tuberkulosis?
Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang masih menjadi perhatian dunia karena merupakan penyakit kedua mematikan di dunia. Hingga saat ini, belum ada satu negara pun yang bebas TB. Angka kematian dan kesakitan akibat kuman Mycobacterium tuberculosis ini pun tinggi. Tuberkulosis menyebar melalui udara ketika seseorang dengan infeksi TB aktif batuk, bersin, atau menyebarkan butiran ludah mereka melalui udara.
Apa itu TB Resisten Obat?
TB Resisten Obat adalah penyakit Tuberkulosis yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis yang telah mengalami kekebalan terhadap OAT. Resistansi terhadap obat anti TB dapat terjadi karena pemberian obat yang tidak tepat pada pasien. Petugas kesehatan memberikan pengobatan yang tidak tepat baik paduan, dosis, lama pengobatan dan kualitas obat, demikian pula adanya kendala suplai obat yang tidak selalu tersedia.
Siapa yang Dapat Terjangkit TB Resisten Obat?
Semua orang berpotensi untuk terkena penyakit TB Resisten Obat, tapi perlu diketahui bahwa orang yang mudah terjangkit antara lain :
3. Datang dari wilayah yang mempunyai beban TB Resisten obat yang tinggi.
Penyakit ini mudah sekali menular. Penularannya terjadi melalui udara. Pengidap TB yang bersin dan batuk bisa menyebabkan orang di sekitarnya yang menghirup udara akan terinfeksi penyakit TB. Bagi orang yang mempunyai daya tahan tubuh kuat, tidak akan terjangkit dan kuman TB akan tertidur. Namun orang yang mempunyai daya tahan tubuh lemah akan menjadi sasaran empuk kuman TB.
Menurut Kontribusi Spigots, sumber utama TB Resisten Obat adalah :
1. Pengobatan tidak lengkap dan adekuat menyebabkan mutasi Multidrugs TB resistensi
2. Lamanya pasien menderita infeksi disebabkan oleh keterlambatan diagnosis MDR TB dan hilangnya efektiviti terapi sehingga terjadi penularan galur resisten obat terhadap kontak yang masih sensitif.
3. Pasien resisten obat TB dengan kemoterapi jangka pendek memiliki angka kesembuhan kecil dan hilangnya efek terapi epidemiologi penularan.
4. Pasien resisten obat TB dengan kemoterapi jangka pendek akan mendapatkan resistensi lanjut disebabkan ketidak hati-hatian pemberian monoterapi (efek penguat).
5. Koinfeksi HIV dapat memperpendek periode infeksi menjadi penyakit TB dan penyebab pendeknya masa infeksi.
Bagaimana Cara Mengobati TB Resisten Obat?
Seperti yang sudah saya jelaskan diatas bahwa penyakit Tuberkulosis sudah kebal dengan Obat Anti TB. Hal ini menyebabkan penyakit ini lebih sulit disembuhkan dibanding penyakit TB biasa. Tapi masih ada cara yang dapat dilakukan. Dengan menggunakan obat TB lini kedua yang harganya 10x lebih mahal dari pengobatan biasa. Selain paduan pengobatannya yang rumit, jumlah obatnya lebih banyak dan efek samping yang disebabkan juga lebih berat. Butuh waktu sekitar 18-24 bulan untuk sembuh.
Lalu Bagaimana Cara Mencegah TB Resisten Obat?
Lebih baik mencegah daripada mengobati kan? Daripada membutuhkan pengobatan yang mahal, anda perlu tahu bagaimana cara mencegahnya.
1. Mendiagnosis sedini mungkin setiap terduga TB resisten obat dan dilanjutkan dengan pengobatan dengan OAT lini kedua sesuai standar. Pengobatannya harus dipantau kepatuhan dan ketuntasannya, serta harus dilaporkan kedalam system surveilans.
2. Pengobatan TB dengan tata laksana yang tidak standar baik dalam hal paduan, lama dan cara pemberian pengobatan dapat menjadi faktor pencetus untuk meningkatnya jumlah kasus TB resisten obat dan TB MDR. Penggunaan obat anti TB lini kedua (missal siprofloksasin, ofloksasin, levofloksasin, kanamisin dll) secara sembarangan dapat dapat memicu munculnya TB XDR.
Untuk itu, jagalah baik-baik kesehatan anda. Jangan sampai penyakit menghampiri anda. Karena lebih baik mencegah daripada mengobati. Mari biasakan hidup sehat dan kenali gejala penyakit sedini mungkin. Semoga artikel ini dapat membantu meminimalisir pasien pengidap TB Resisten Obat di Indonesia.
Referensi :
http://www.tbindonesia.or.id/tb-mdr/
http://www.ppti.info/2010/07/mekanisme-dan-diagnosis-multidrug.html
Ya, kurang lebih memahami penyakit ini, karena keluarga pernah terjangkit... perlu penncegahan dini dan tips di atas sangat bermanfaat :)
BalasHapus